PAREPARE, Cyberpare.Com- Pedagang pakaian impor bekas atau cakar di Pasar Sumpang Minangae, Kota Parepare, Sulawesi Selatan makin di minati pembeli.
Calon pembeli berlomba memilih pakaian yang di jejer penjual. Mereka saling berebut pakaian Cakar (cap karung) tersebut.
” Silahkan pilih yang mana, Buka baru.. Buka Baru! Pak, Bu,” teriak para penjual cakar.
Di Sulawesi Selatan sendiri cakar nama pakaian impor bekas itu sudah familiar. Istilah itu muncul diawal tahun ’80 an. Kota Parepare merupakan sejak dulu di kenal sebagai surga cakar.
Parepare yang memiliki pelabuhan dijadikan pintu masuk pakaian bekas tersebut. Lokasi Parepare juga sangat strategis khususnya untuk wilayah Ajatappareng serta perlintasa ke daerah Sulawesi Barat, Luwu Raya, dan Tana Toraja.
Tidak sedikit warga yang datang dari jauh hanya untuk berburu cakar kualitas bermerek, di Pasar cakar Parepare.
“Pembeli paling ramai pada saat cakarnya buka baru. Mereka rela menunggu ditempat-tempat kami sebelum cakar buka baru dibuka,” kata Murni, pedagang cakar.
Selain baju dan celana bekas impor, kata Murni, di Pasar itu juga terdapat penjual sepatu impor dan barang-barang lain.
“Tetapi pasar ini hanya buka dua kali seminggu. Kalau pasar cakar senggol hanya bukan dimalam hari,”katanya.
Hasnia, salah seorang pembeli, mengaku ke Pasar Sumpang Minangae hanya untuk berburu cakar. Dia mengaku sangat menggemari pakaian import tersebut karena harganya murah meriah.
“Ya, lihat-lihat mana yang pas saja. Kalau bagus ya kita beli,” ungkapnya. (Ha)
