Bawang Goreng,  Kaledo Yang Mirip Konro (Makassar)

banner 120x600

Effendy Rungga — Palu-Sulawesi Tengah

PALU, Cyberpare.com — Usai menyelesaikan beberapa kegiatan, Senin, sekitar jam 11.00, Beberapa teman mengajak untuk mencicipi Kaledo (Kaki Lembu Domba) untuk Makan siang. Makanan khas Kota Palu ini dapat ditemukan dibeberapa Tempat di Kota Palu, selain di Jalan Diponegoro dan Kawasan Pantai Palipi.

Menuju ke Warung Kaledo, menempuh jarak sekitar 5 Km. Dari Palu Plaza Hotel tempat Kami menginap, dengan menggunakan Taxi. Kami memilih Warung Makan Kaledo di Jalan Diponegoro dituntun Seorang teman dari Makassar yang sudah menunggu di Salah satu Warung Kaledo di Jalan Diponegoro.

Dari tampilannya Masakan Kaledo tak jauh beda dengan Sop Konro di Makassar, berkuah dengan rasa rempah yang rendah, hanya saja Konro didominasi tulang Iga Sapi, Kaledo kebanyakan dari Tulang Kaki Sapi (Lembu) dan Beberapa bagian lainnya, Kaledo disajikan dengan Ubi Rebus, juga kadang dengan Nasi Putih (Tergantung Pesanan Pelanggan) Dalam satu Mangkuk Masakan Kaledo, biasanya terdapat 5 – 6 Potong tulang Kaki, bercampur dengan daun bawang dan rempah lainnya,  jeruk nipis dan Cabe dari hasil ulegkan di padukan dengan Jus Jeruk sebagai Minumnya, sendok garpu, Pipet sedotan dan Pisau melengkapi pesanan 1 porsi Kaledo, Seporsi Kaledo cukup dinilai Rp.60 Ribu – Rp.75.Ribu.

Sekitar 1 jam di Warung Kaledo, kami diajak teman bergeser ke Salah satu Warung Kopi di Jalan Setia Budi Kota Palu, di Warkop ini selain menyediakan Aneka minuman Panas juga menyediakan aneka jenis makanan, tak heran jika dikunjungi beberapa Kalangan, mulai dari Pekerja Media, Akademisi, Aparat Hukum, Pelaku Konstruksi, Broker, Pengusaha Tambang, Hingga Tokoh Politik.

Karena kami hanya jalan bertiga, dan Warkopnya cukup ramai, kami pun bergabung di meja Salah seorang Pengunjung, Saya sendiri pesan teh, 2 orang teman lainnya memesan Kopi. Teman semeja Kami, namanya pak Mustamin. Ia seorang pengusaha Pengiriman Tambang Galian C dari Wilayah Palu ke Bagian Timur Indonesia.

Pria berusia 50 an tahun ini, juga berasal dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, karena sama sama dari Bugis, obrolan kami ber 4 kebanyakan menggunakan dialeg Bugis Makassar. Keakraban pun terjalin dari obrolan kami, dari Pengakuannya Pak Mustamin ini, dekat dengan keluarga KH.G.Ambo Dalle, di Kota Parepare.

Ia pernah menempuh Pendidikan di Kampus DDI Ujung Lare, salah seorang nama Putra KH.G Ambo Dalle sebagai seangkatannya pun disebutnya, “Saya satu angkatan Dengan Ridha,(Rusdi) salah seorang Putra KH.G.Ambo Dalle.

Bergeser dari Warung Kopi Sekitar pukul 15.30 Sore, kami beranjak ke Salah satu Mall di Kota Palu, disini kami cari Bawang Goreng, Oleole Khas Kota Palu, untuk dibawa pulang karena keesokan harinya akan kembali ke Makassar, satu Bungkus dinilai Rp.60 Ribu/Packing yang isinya perkiraan 1 Kg.

Dilokasi, tempat kami Istirahat, berhadapan langsung dengan Palu Plaza, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palu, jika diperhatikan, Plaza ini identik dengan pasar malam di Kota Palu.

Di Kota Palu ini, suasananya terasa cukup panas, Transpornya juga banyak pilihan, Taxi, Ojek, Angkot dan Becak mudah ditemui.(xx)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *