HMI Cabang Makassar Timur gelar dialog bertajuk tolenrasi dan kebhinnekaan

banner 120x600

CYBERPARE.COM, MAKASSAR, – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur bidang perguruan tinggi kemahasiswaan dan kepemudaan bekerja sama dengan bidang pemberdayaan umat menggelar dialog bertajuk Toleransi dan Kebhinnekaan di Cafe Dewa Dewi Makassar, Selasa (29/12). Diskusi akhir tahun bertemakan “Toleransi dan Kebhinekaan” diadakan dengan protokol covid-19 yang ketat.

Narasumber yang turut hadir dalam dialog antara lain Dr. H. Saprillah selaku Kepala Balai Litbang Agama kota Makassar, Andi Sri Wulandari, S. IP, selaku panelis yang juga aktif sebagai Direktur Lembaga Kerja Penelitian Publik dan Dr. Muh Hasrul S.H,M.H selaku Wakil Dekan III fakultas Hukum Unhas.

Sultan Angga, Ketua Panitia dialog menyampaikan “Tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kita refleksi kepada pergerakan kebangsaan kita persoalan toleransi dan kebhinekaan yang semestisnya menghiasi kehidupan kita dalam berindonesia”
Dalam sambutannya, drg. Ardiansyah Syamsuddin selaku Ketua umum HMI Cabang makassar timur juga menyampaikan Intoleransi muncul akibat hilangnya komitmen untuk menjadikan toleransi sebagai jalan keluar untuk mengatasi berbagai persoalan yang membuat bangsa terpuruk. Dalam perspektif keagamaan, semua kelompok agama belum yakin bahwa nilai dasar dari setiap agama adalah toleransi. Akibatnya, yang muncul adalah intoleransi dan konflik”

Dalam kesempatan Dialog yang digagas bidang PTKP dan bidang Perberdayaan Ummat HmI cabang makassar timur yang di adakan, dihadiri narasumber yang memilliki background yang berbeda, demi mendapatkan tafsiran toleransi dan kebhinekaan yang cukup luas dan lugas.
Dr. H. Saprillah, salah satu dari ketiga panelis, yang juga selaku Kepala Balai Ligbang Agama kota Makassar menuturkan “toleransi adalah intoleran yang moderat. yang semestinya didorong adalah toleransi yang dialogis, menjunjung tinggi narasi ilmiah serta  menghargai pendapat orang lain”.
Sedangkan menurut Andi Sri Wulandari, S. IP, selaku panelis yang juga aktif sebagai Direktur Lembaga Kerja Penelitian Publik, menyatakan “Toleransi adalah, menerima bahwa perbedaan itu niscaya ada dalam kehidupan sehari-hari kita, tanpa menghilangkan identitas kita sendiri”.
Dalam kesempatan itu juga Dr.Hasrullah selaku Wakil dekan fakultas hukum unhas, menyatakan “Diferensiasi adalah keniscaya atau khittah kita dan Tolenransi hadir untuk mengintegrasi kita semua”

Senada dengan hal itu Syahrul Ramadhan, moderator diskusi, menutup diskusi agar kita sebagai rakyat indonesia menjaga persatuan dan menjadi manusia pancasilais yang hidup rukun utamanya dalam menjaga nilai-nilai adat toleransi dan kebhinekaan. (cp5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *