Investasi Bodong di Parepare Catut Nama Sry Mulyani Menteri Keuangan RI

banner 120x600

PAREPARE, Cyberpare.Com – Investasi bodong yang digagalkan, Aparat Kodim 1405 Mallusetasi, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, di rumah soerang warga, di Ellekalukue, Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, hal ini mencuat saat nasabah mengeluh dua tahun belum dibayar

“ Warga yang memberikan Informasi tentang masuknya Invetasi Bodong, PT. Aguila Bangun Persada,mencuat saat sejumlah nasanah sudah dua tahun belum mendapatkan apa apa. Dalam berkas mereka tertera nama Sry Mulyani Menteri keuangan. Itu yang membuat warga percaya .“ Kata Abdullah aparat TNI Kodim 1405 Mallusetasi, Senin (30/7/2017).

Sementara itu, salah seorang warga, Kampung Elle Kalukue, Daude, mengaku kerap mentransfer sejumlah uang ke rekening pribadi Sekretaris PT. Aguila Bangun Persada,atas nama Amran Arjum. Setiap kali diminta transfer, Dauda meminta kepada anaknya untuk mentransfer uang puluhan juta.

“ Setiap kali bos meminta uang untuk PT. Aguila Bangun Persada , agar Samurai, saya meminta anak saya Saharuddin untuk mentransfer uang puluhan juta, agar Samurai. Yang membuat kami percaya investor itu menunjukkan Nama Sry Mulyani, Menteri Keuangan, dalam berkas perusahaan, “ Kata Dauda.

Selain itu, yang membuat para nasabah percaya para investor itu kata Dauda, saat memperlihatkan Modal PT. Aguila Bangun Persada, dalam berkas perusahaan berbentuk foto copy, senilai 100 Trilliun.

Kepada nasanbah dan pihak TNI, Sekretaris PT. Aguila Bangun Persada, Amran Arjum, mengemukakan kebenaran bahwa Investasi Samurai Purbakala peninggalan penjajahan Jepang.

“ kalau Samurai Purbakala kami laku dengan harga Trilliunan, kami akan membayar para nasabah dalam waktu dekat ini. Makanya kami bekerja sama dengan pihak BNI Cabang Makassar,agar para nasabah gampang ditransferkan uang ke rekening masing masing. “ Kata Amran Arjum.

Hingga kini sebagian Nasabah masih mempercayai para investor yang bergerak dibidang Jual Beli Samurai Purbakala itu. Pihak TNI sementara melepas para Investor dan namun mereka masih dalam pengawasan TNI. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *