Kawanan Geng Motor Diringkus Polisi Usai Serang Jukir Gunakan Busur hingga Tewas

banner 120x600

CYBERPARE.COM, MAKASSAR — Tim gabungan Polsek Rappocini bersama Tim Jatanras Polrestabes Makassar berhasil meringkus kelompok geng motor yang melakukan pembusuran seorang juru parkir (jukir) hingga tewas.

Delapan orang pelaku pembusuran ini berhasil ditangkap saat bersembunyi di salah satu rumah di Jalan Andi Djemma, Kota Makassar, Minggu (7/2/2021) siang kemarin.

Panit II Resmob Polsek Rappocini, Iptu Nurman Matasa mengatakan, kini pihaknya masih melakukan pengembangan.

“Sudah ada delapan orang yang sementara kami amankan dan saat ini masih dilakukan pengembangan,” katanya.

Saat dilakukan penangkapan, polisi mengepung tempat persembunyian para pelaku pembusuran tersebut.

“Mereka ini kelompok geng motor Lorpat (Lorong Empat) Racing yang sudah sering meresahkan warga,” jelas Iptu Nurman Matasa.

Sekedar diketahui, kejadian berawal saat korban bernama Ramadhan diserang oleh sekelompok orang tak dikenal di jalan Tamalate 1, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, pada Minggu pagi sekitar pukul 07.40 Wita.

Sebelumnya, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Supriady Idrus mengatakan, korban merupakan juru parkir (jukir) minimarket kawasan setempat. Korban tewas dengan luka serius di badannya


“Lelaki RM terkena anak panah atau busur di bagian dada kiri dan punggung kiri. Yang bersangkutan diduga merupakan korban penganiayaan secara beramai-ramai yang dilakukan geng motor,” katanya.

“Ada empat motor melintas dengan suara knalpot keras. Korban mengejar dengan membentangkan busur kepada para pengendara, tapi tidak sampai melepas busurnya. (Dikejar) Di depan minimarket,” tambahnya.

Tidak lama, datang 15 pengendara motor berboncengan dengan senjata tajam, lalu melepaskan anak panah ke arah korban hingga mengalami luka serius.

Saksi yang melihat kejadian kepada polisi mengatakan ada beberapa kali busur yang dilontarkan hingga menancap ke dada dan punggung korban.

Setelah dilarikan ke RS Grestelina, yang sebelumnya dilarikan ke Puskesmas Kassi-Kassi, namun petugas medis menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit dengan alasan kurangnya peralatan.

Setelah dilakukan operasi pengangkatan anak panah di RS Grestelina sekitar pukul 08.25 Wita, namun nyawa korban tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir di ruang IGD sekitar pukul 09.45 Wita. Selanjutnya korban disemayamkan di rumah keluarganya. (AU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *