Miris…! Bayi Kekurangan Gizi Terlantar di Kota Segudang Penghargaan

banner 120x600

Editor : Ardiansyah

PAREPARE, Cyberpare.Com — Muhammad Ikram, bayi berumur 6 bulan dengan berat badan hanya sekira 3 kilogram, hidup serba kekurangan di Kota dengan sederet penghargaan hingga 80 lebih.

Kemiskinan yang mendera keluarganya, membuat Ikram tidak mendapat gizi yang cukup. Sebelumnya berat badan Ikram mencapai 6 kg. Akibat kurangnya asupan gizi, berat badan Ikram kini turun menjadi 3 kg.

Bayi malang ini tinggal bersama ibu, saudara dan neneknya di gubuk reyot yang tidak layak huni, di Jl Bukit Harapan No 14, Kelurahan Bukit Harapan Kecamatan Soreang. Ikram adalah bungsu dari 4 bersaudara, Ibunya bernama Wiwi, honorer di Pemkot Parepare dan neneknya bernama Sumintarti (51).

Dengan bahan kayu seadanya, gubuk itu didirikan di atas tanah milik orang. Lantainya dari kardus bekas, atapnya pakai tenda bekas. Saat hujan mengguyur, mereka bersama bayi malang itu harus bertahan kedinginan. Lantainya basah dan atapnya bocor. “Beginilah kondisinya pak, memang kita tidak punya apa-apa,” kata Sumintarti kepada awak media, baru-baru ini.

Saat ditinggal ibunya bekerja, Sumintarti yang merawat Ikram. Dia tidak tau pasti mengapa cucunya itu mengalami penurunan berat badan yang amat drastis. “Sehari-hari kami makan apa adanya saja. Tergantung penghasilan saya juga dari jualan di pelabuhan,” tutur Sumintarti lirih.

Nenek Sumintarti bercerita, dia memiliki rumah dari bantuan pemerintah pada tahun 1982, namum karena tanah yang ia tempati dulu juga bermasalah, akhirnya rumahnya digusur dan sejak itu ia terpaksa berpindah dari rumah ke rumah tetangga.

Kondisinya telah ia laporkan kepada RT dan RW-nya. Dia hanya berharap bisa dibantu persoalan tempat tinggal yang lebih layak. Bukan untuk dirinya, tetapi demi bayi itu, agar tumbuh sehat sebagaimana bayi lain. “Asal ada ditempati dulu bersama anak-anak,” harapnya.

Ikram sempat diantar ke Puskesmas Cempae untuk mendapat perawatan dan kini dirawat di RSUD Andi Makkasau.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD, dr Renny Anggraeni Sari mengatakan, Ikram menderita kekurangan protein. “Istilah medisnya, protein energy mal-nutrition. Sementara dalam perawatan kami,” jelasnya.

Camat Soreang Muh Nurjani angkat bicara soal warganya, Sumintarti (51) yang baru diketahui hidup menyedihkan. Dia menyebut, telah mengunjungi keluarga yang tinggal di gubuk reyot itu, dan turut memfasilitasi bantuan.

“Intinya bagaimana supaya mereka bisa dapat tempat layak. Kami sudah fasilitasi ke Dinsos (Dinas Sosial) agar diberi solusi rumah singgah dulu,” ujar Nurjani.

Dia pun telah meminta Lurah Bukit Harapan dan LPMK setempat untuk mengurus berkas yang dibutuhkan, agar Sumintarti bisa mendapat rumah layak.

“Lokasi yang ditempati sekarang bukan miliknya. Surat-suratnya juga belum lengkap. Lurah dan LPMK setempat bakal memfasilitasi untuk menyelesaikan itu,” katanya. (ardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *