Penyidik Minta Bantuan Ahli Tata Bahasa Terkait Pencemaran Nama Baik PWI

banner 120x600

CYBERPARE.COM, MAKASSAR — Kasus pencemaran nama baik mencatut organisasi PWI Sulsel memasuki babak baru. Penyidik Ditkrimsus Polda Sulsel sudah memeriksa saksi-saksi pelapor.

Ada empat saksi pelapor yang telah diambil keterangannya. Pemeriksaan berlangsung sekira 2 setengah jam, di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel, Jalan AP Pettarani, Rabu (09/06/2021).

Selanjutnya, penyidik akan meminta pendapat tata bahasa untuk menilai tulisan yang diduga mengandung pencemaran nama terhadap organisasi itu. “Kita akan minta tata bahasa apakah tulisan ini mengandung unsur itu,” kata salah satu penyidik, Salim yang menangani kasus ini.

Disamping itu, penyidik juga akan memanggil pihak media yang memuat tulisan opini tersebut. Dimana opini berjudul “Belum Dilantik Sebagai Pengurus PWI
Sulsel Sudah Membuat Proposal Permintaan Bantuan Rp1Miliar ke Plt Gubernur Sulsel” dimuat media online ujaran.com.

“Pemanggilan tersebut hanya sebagai saksi sebagai media yang memfasilitasi penerbitan tulisan tersebut,” katanya.

Setelah itu, penyidik kemudian akan memanggil pihak terlapor (penulis), yaitu Upa Lahubari. “Setelah itu baru akan ditingkatkan sebagai status tersangka. Jika layak,” tambahnya.

Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Sulsel, Usdar Nawawi pun berharap agar penyidik menangani laporan ini secara obyektif menurut aturan yang berlaku. Sebab tulisan tersebut jelas mengandung fitnah.

Sehingga telah mencemarkan nama baik organisasi PWI Sulsel. “Karena tidak ada itu proposal yang dimaksud. Benar-benar mengada-ada,” kata Usdar usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi pelapor di kantor PWI.

Usdar juga kembali menegaskan bahwa yang dilaporkan dalam tulisan ini bukan medianya. Tetapi penulisnya karena tulisan tersebut adalah opini.(*/Jml)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *