Program 1000 Rumah Gratis FAS Dinilai Sangat Realistis, Begini Mekanisme Penjelasan Developer

banner 120x600

PAREPARE, Cyberpare.Com — Kalangan pengusaha konstruksi mendukung program 1000 rumah gratis yang bakal diwujudkan Calon Walikota-Wakil Walikota Parepare, Faisal Andi Sapada-Asriady Samad (FAS), jika terpilih nantinya.

Mereka menilai program 1000 rumah gratis sangat realistis untuk diwujudkan. Apalagi program tersebut sejalan dengan program satu juta rumah yang dicanangkan Pemerintah Pusat.

“Developer mendukung program ini, sekaligus menepis anggapan bahwa program ini tidak realistis. Jangankan 1000 rumah, belasan hingga puluhan ribu saja bagi developer itu hal biasa saja,” jelas salah satu pengembang, Akil Rifai, Selasa (13/3/2018).

Program tersebut ditujukan kepada warga Parepare yang kurang mampu. Bagi warga yang punya tanah namun tidak mampu, maka pemerintah sisa membangunkan rumahnya. Namun jika tidak punya tanah dan rumah, maka pemerintah bisa mengalihkan tanah negara.

“Makanya, 1000 rumah itu tidak mesti di satu lahan/lokasi yang sama. Intinya, ini adalah program spektakuler yang langsung menyentuh kebutuhan warga,” urainya.

Program tersebut juga sejalan dengan target pemerintah pusat 1 juta rumah. Apalagi, sejumlah pengembang sudah punya link, dan riwayat kemitraan yang kuat dengan Kementerian PUPR, yang bisa membantu memastikan program tersebut terealisasi.

Mengenai anggaran yang bakal digelontorkan, Ketua Tim Pemenangan FAS, Yasser Latief mengungkapkan, setiap unit rumah paling banyak menghabiskan Rp 50 juta. Sehingga untuk 1000 unit, hanya Rp 50 miliar.

“Angka itu justru tidak seberapa untuk sebuah program yang sangat dibutuhkan warga kurang mampu,” kata Ketua DPD Pengembang Indonesia (PI) Sulsel itu.

“Bandingkan dengan anggaran Pemkot yang sudah habis untuk membangun rangka RS Tonrangen Rp 60 miliar, jembatan TRS Rp 25 miliar, menyiapkan ITH yang tak kunjung tuntas, patung kuda Rp 1 miliar, dan lampu-lampu. Belum lagi rencana TP membangun Mattirotasi Waterpark dan Anjungan Cempae yang jelas menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Warga miskin lebih butuh apa?,” tandasnya. (Tim Media FAS/ardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *